Dalam pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai salah satu Institusi pendidikan, ISTN melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dijembatani langsung oleh LLDIKTI Wilayah 3. Kegiatan PKM tersebut mengusung tema utama “SMART Village”. LLDIKTI menetapkan beberapa wilayah di Kota Cianjur yang dijadikan lokasi PKM, dan ISTN mengikuti di Desa Jamali dan Desa Kademangan Kecamatan Mande dengan Surat penetapan LLDIKTI Wilayah III dengan Nomor 6679/LL3/DT.06.01/2024 yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan tersebut. Universitas Kristen Indonesia
Pada tanggal 13-14 Desember 2025 di Desa Kademangan lalu, Kegiatan PKM bidang Smart People dilaksanakan. Mendapat dukungan dari rektor akan program ini . Marhaeni, S. Kom., M. Kom. (Sistem Informasi) terpilih menjadi PIC dari ISTN. Kegiatan tersebut juga diikuti oleh beberapa dosen dan mahasiswa sebagai anggota. Mereka adalah Riadi Marta Dinata, S. Ti, M. Kom (Teknik Informatika), Ir. Lely Mustika, M. T. (Arsitektur). Serta, mahasiswa-mahasiswa ISTN yaitu Arvin Fawwaz Nasution (Teknik Informatika), Mahsa Dewangga Al Darrell dan Firnanda Mifta Aulia (Sistem Informasi), Annisa Widyadhana (Matematika), dan Ilda Shintya Putri (Fisika).
Lebih lanjut dalam proposalnya, Marhaeni menjelaskan bahwa program ini bertujuan meningkatkan kompetensi dalam pembelajaran kreatif dan inovatif, dengan memberikan motivasi dan pengenalan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran., kemudian untuk admin sekolah akan di berikan pelatihan dalam menggunakan aplikasi digital. Aplikasi tersebut akan sangat membantu dalam mengelola dan merapikan data-data sekolah, lebih lanjut akan diadakan sosialisai mengenai pentingnya pendidikan untuk masa depan anak-anak dan orang tua siswa yang menjadi sasarannya.
Hari Pertama Membangun Fondasi Melalui Literasi dan Pendidikan
Hari pertama, kegiatan PKM yang diadakan di Aula Desa Kademangan, berlangsung lancar dan peserta sangat antusias. Disambut oleh Kepala Desa, kemudian secara simbolis penyerahan donasi buku dan laptop layak pakai kepada lima kepala sekolah di Desa Kademangan. Donasi tersebut di dapat dari partisipasi kampus-kampus peserta PKM Smart Village-Smart People Desa Kademangan yang terdiri 8 Perguruan Tinggi di bawah naungan LLDIKTI Wilayah III. Sedangkan ISTN menyerahkan buku-buku bacaan dan perangkat laptop.
Delapan perguruan tinggi itu adalah Universitas Kristen Indonesia (UKI), Universitas Trilogi, Universitas Tama Jagakarsa, Universitas M. Husni Thamrin, Universitas IPWIJA, ITL Trisakti, dan ITB Swadarma. Serta ISTN.
Kemudian masuk ke sesi penyuluhan pelatihan, dimana dalam sesi “Guru Inspiratif’ , Tim Smart People ISTN memberikan penjelasan dan contoh bagaimana teknologi dapat sangan membantu dlam proses pembelajaran sehari-hari. Selain itu, pada sesi “Tanggap Bencana’ berkolaborasi dengan BPBD dijelaskan mengenai mitigasi kebencanaan.
Hari Ke-2 Pemaparan Teknologi untuk Masa Depan
Hari kedua mengangkat sub tema “Smart Teacher, Smart School” yang menyasar langsung kepada guru dan operator sekolah. Pada sesi ini diberikan pemaparan yang mencakup pemanfaatan teknologi seperti generative AI (Artificial Intelligence) atau dalam istilah Indonesia kita sebut dengan kecerdasan buatan, kemudian pemaparan cara mengelola perpustkaan digital hingga bagaimana membuat presentasi yang menarik dan interaktif. Dosen Teknik ISTN yang menjadi dalam anggota Tim, Riadi Marta Dinata menjadi nara sumbernya.
Mahasiswa (Mahsa Dewangga Al Darrel & Firnanda Mifta Aulia) yang juga ikut dalam program PKM ini bertugas mendampingi peserta dalam mebuat website sekolah menggunakan teknologi berbasis AI. Sesi ini menjadi yang paling favorit, semua peserta sanagat antusias mengikuti dan mencoba sendiri dengan menggunakan perangkat yang sudah disiapkan.
Materi lain yang disampaikan meliputi pemanfaatan generative AI untuk pembelajaran oleh Arvin Fawwaz Nasution (mahasiswa Teknik Informatika) dan Ilda Shintya Putri (mahasiswa Fisika ISTN). Keduanya memperkenalkan berbagai alat AI yang dapat membantu guru, siswa, dan orang tua dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian berlanjut ke sesi tentang bagaimana cara mengenali dan menghindari hoaks di dunia digital dengan cara yang cerdas. Banyak kita-kiat yang dipaparkan oleh Annisa Widyadhana (Mahasiswa Matematika ISTN) dan berjalan interaktif, sehinggan diharapkan siswa dan orang tua dapat menyikapi lebih kritis dalam menerima informasi.
Materi lain yang disampaikan meliputi pemanfaatan generative AI untuk pembelajaran oleh Arvin Fawwaz Nasution (mahasiswa Teknik Informatika) dan Ilda Shintya Putri (mahasiswa Fisika ISTN). Keduanya memperkenalkan berbagai alat AI yang dapat membantu guru, siswa, dan orang tua dalam kehidupan sehari-hari.
Di akhir sesi Lely Mustika, dosen arsitektur, memberikan penutupan dengan merangkum pentingnya adaptasi teknologi dalam pendidikan.
“AI bukan untuk dihindari. Melainkan, untuk dimanfaatkan. Mari kita jadikan teknologi sebagai alat untuk membantu kita mencapai tujuan,” papar Lely di akhir sesi.
Marhaeni sebagai MC Acara yang memang dikenal selalu dekat dengan mahasiswa berhasil membangun suasana yang hangat dan meriah penuh antusias,
“Ini bukan akhir. Melainkan, awal dari perjalanan panjang dalam mendukung pembangunan masyarakat,” lanjutnya
Marhaeni juga menjelaskan, ISTN telah menunjukkan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendorong transformasi sosial dan teknologi. “Dengan semangat pengabdian yang tinggi, ISTN telah mencatatkan dirinya sebagai motor penggerak perubahan yang nyata,” ungkapnya.
Akhir kata Marhaeni menambahkan ISTN berhasil membutikan bahwa pendidikan tidak hanya berakhir dikelas, Melainkan meluas ke masyarakat, menciptakan dampak nyata dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik,” tutup dosen berhijab yang selalu ceria ini.